This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Pages

Ilmuwan

ARWallace.jpgAlfred Russel Wallace
O.M., F.R.S. (lahir 8 Januari 1823 – meninggal 7 November 1913 pada umur 90 tahun) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya. Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam, dimana kemudian hari malah membuat Charles Darwin lebih terkenal dari dia dengan teorinya sendiri.
Ia banyak melakukan penelitian lapangan, dimana untuk pertama kalinya dilakukan di sungai Amazon pada tahun 1846 saat ia masih berusia 23 tahun dan kemudian di Kepulauan Nusantara. Dia ketika itu mengoleksi aneka serangga dari ekspedisi Amazon. Kemudian koleksinya dia bawa pulang ke Eropa yang gandrung terhadap temuan baru dari belahan dunia lain. Koleksi serangga itu laku dijual dan modal itu menjadi titik awal penjelajahan Wallace di Nusantara. Pada perjalanan antara tahun 1848 hingga tahun 1854, Ia tiba di Singapura. Selama delapan tahun kemudian (1854 - 1862)ia menjelajah berbagai wilayah di Nusantara. Dari penjelajahan itu, ia membukukannya ke dalam sebuah catatan yang berjudul The Malay Archipelago. Selama ekspedisinya di Nusantara, diperkirakan dia telah menempuh jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70 kali perjalanan terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen fauna meliputi 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerangka dan tulang aneka satwa, 310 spesimen mamalia, serta 100 spesimen reptil.[1] Selebihnya, mencapai 109.700 spesimen serangga, termasuk kupu-kupu yang paling disukainya.
Kebiasaannya mencatat perjalanan dan menyelamatkan catatan-catatan itu dengan cara mengirimkan ke Inggris melalui pos kapal-kapal dagang Eropa, termasuk ketika singgah di Pulau Ternate antara tanggal 8 Januari 1858 dan 25 Maret 1858, ketika ia terserang malaria memaksakan diri menulis surat dan mengirimkan kepada ilmuwan pujaannya, Charles Darwin di Inggris.
Dalam penjelajahannya di bumi Nusantara ia menemukan sebuah garis imajiner yang membagi flora dan fauna di Indonesia menjadi dua bagian besar. Garis ini dikemudian hari dikenal sebagai Garis Wallace, dimana di satu bagiannya, bentuk flora dan faunanya masih mempunya hubungan dengan flora dan fauna dari Australia dan memiliki ciri-ciri yang sangat mirip. Sedangkan di bagian yang lainnya sangat mirip dengan flora dan fauna dari Asia. Ia dianggap sebagai ahli terkemuka di abad ke-19 dalam bidang penyebaran spesied binatang dan kadang-kadang dikenal sebagai Bapak dari Biogeografi Evolusi, sebuah kajian tentang spesies apa, tinggal dimana dan mengapa.[1] Ia adalah salah seorang dari pemikir revolusioner pada abad ke-19 dan memberikan banyak masukan kepada pembangunan "teori evolusi" selain juga salah seorang penemu dari "teori seleksi alam". Termasuk didalamnya adalah konsep keanekaragaman warna dalam dunia fauna, dan juga "Efek Wallace", sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada keanekaragaman fauna. 0 komentar

Flora yang Dilindungi di Indonesia

Demi menjaga kelestarian beberapa jenis flora yang sudah mulai punah, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mengarah pada perlindunagn beberapan jenis tanaman yang sudah mulai terancam kepunahannya. 


Beberapa jenis tanaman yang dimaksud ini memang merupakan tanaman yang langka sehinga sangat penting untuk memberikan tindakan yang bisa menjaga tanaman yang sudah terancam punah ini.

Ada 5 macam flora yang paling dilindungi di Indonesia, yaitu;


  • Anggrek Hitam

anggrek hitam ini merupakan jenis anggrek yang sudah mulai punah. Tanaman yang berhabitat asli di Kalimantan Timur ini memang sudah terancam punah karena telah banyak diburu untuk dijual dengan harga mahal ke para kolektor.
  • Anggrek Larat

satu lagi jenis anggrek yang juga tidak luput menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Bunga anggrek yang memiliki nama lain dendrobium phalaenopsis fitzg ini lebih banyak tumbuh di karang-karang dan juga pohon dengan pencahayaan yang cukup. 
  • Padma Raksasa

flora yang satu ini memiliki tanaman yang unik dan cantik. Putiknya yang banyak dimanfaatkan sebagai obat juga menjadi ancaman tanaman ini terancam punah. Bunga yang juga dikenal sebagai bunga bangkai mengeluarkan bau seperti bangkai pada saat mekar.
  • Bunga Sedap Malam

tanaman yang satu ini merupakan tanaman berumbi yang habitat aslinya berasal dari Meksiko.
  • Balam Suntai

flora yang satu ini memiliki penampilan yang sangat cantik dan unik. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman langka dengan kaulitas kayu terbaik.

Sebenarnya masih banyak tanaman lain yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Mengingat indonesia sebagai negara yang subur dan kaya dengan sumber daya alamnya, Indonesia memang memiliki beragam jenis tanaman yang indah. Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, banyak faktor yang mempengaruhi berbagai jenis tanaman langka menjadi terancam punah.

Sebagai rakyat Indonesia yang baik, tentu ini menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga kelestarian tanaman-tanaman langka tersebut sehingga tetap terjaga kelestariannya. Berbagai jenis tanaman yang ada terutama untuk jenis flora langka tetap merupakan investasi dari alam yang memang pantas untuk dijaga dengan sebaik-baiknya.
0 komentar

Hewan Langka Indonesia

Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), terdapat 73 hewan asli Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus Vulnerable (Rentan).
73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui.

Badak Jawa
Badak Jawa
  • Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
  • Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja. Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
Pesut Mahakam
Pesut Mahakam
  • Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.
Macan Tutul Jawa atau Leopard
Macan Tutul Jawa atau Leopard
  • Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008). Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
badak sumatera
Badak sumatera
  • Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal baca: Badak Sumatera.
Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi atau kura-kura paruh betet)
Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi)
  • Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor. Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.
0 komentar

Persebaran Fauna di Indonesia

sebaran-fauna-indonesiaPersebaran fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian barat, bagian peralihan, dan bagian timur. Ketiga daerah ini dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis Webber.
a. Bagian Barat
Bagian barat ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna yang hidup di kawasan ini adalah harimau Sumatra, macan tutul, banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang jawa, dan burung rangkong.
b. Bagian Peralihan
Bagian ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga sebagai Wallace region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah terdapatnya fauna yang mempunyai kemiripan dengan fauna kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga mirip dengan fauna yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang). Fauna di bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung maleo, burung alo, babirusa, musang sulawesi, kuskus, dan burung jalak sulawesi.
c. Bagian Timur
Bagian ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian, yang meliputi Maluku dan Papua. Fauna yang hidup di antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya irian, penyu sisik, dan monyet ekor panjang.
0 komentar
PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
 

Flora di Indonesia sangatlah banyak. Hal ini pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung persebaran tersebut. Diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim, pengaruh manusia, keadaan air dan lain-lain. Berikut ini adalah pembagian wilayah persebaran flora di Indonesia :
Flora daerah Indonesia bagian barat memiliki banyak kesamaan dengan Benua Asia, karena daerah ini pernah bersatu dengan daratan Asia, sehingga disebut sebagai flora asiatis. Flora Indonesia bagian barat terdiri dari :
1.) Hutan hujan tropik yang ditandai oleh rimba belantara dengan tumbuhan yang beraneka ragam. Hutan hujan tropik yang masih lengkap memiliki ciri – ciri berdaun lebar, pohon tinggi besar, belukar – belukar tropik, serta cendawan. Wilayah ini terdapat di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
2.) Hutan musim yang merupakan daerah yang ditumbuhi flora yang menggugurkan daunnya di musim kemarau. Wilayah ini terdapat di wilayah utara Jawa.
3.) Hutan bakau yang merupakan daerah yang terdiri dari flora khas pantai, seperti rumbia, nipah dan bakau.
4.) Sabana tropik yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Sabana tropik ini dapat ditemui di Gayo, wilayah timur Jawa Timur, dan  Bali.

Wilayah ini memiliki berbagai jenis vegetasi, antara lain :
1.) Sabana tropik yang berada di Nusa Tenggara Barat.
2.) Steppa yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Steppa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur.
3.) Hutan bakau yang terdiri dari nipah dan bakau.
4.) Hutan pegunungan yang terdiri dari cemara dan pinus.

Wilayah ini memiliki berbagai flora yang disebut sebagai flora Asustralis, karena kesamaan flora antara wilayah Indonesia bagian timur dengan Australia. Kesamaan tersebut karena daratan ini pernah bersatu dengan daratan Australia. Flora bagian timur ini banyak terdapat di Papua. Jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropik, hutan pegunungan, dll 1 komentar

Definisi

DEFINISI FLORA


Flora, dari bahasa latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
Untuk hewan hal ini disebut fauna alam hewan. Alam tumbuhan dan hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.
Flora, fauna dan bentuk-bentuk kehidupan yang lain semisal fungi, semuanya dikelompokkan sebagai biota. Pada sisi yang lain, kelompok-kelompok bakteria, alga, dan beberapa macam jasad renik yang lain, juga acap disebut flora; sehingga dikenal adanya flora bakteria, flora alga, flora pohon dan lain-lain.
Flora berbeda, namun sering dikelirukan, dengan vegetasi di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, hutan rumput dan lain-lain).

Definisi, flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan. Fauna juga berasal dari bahasa Latin. Dalam Mitologi Romawi Fauna adalah kakak dari Faunus, roh yang baik dari hutan dan dataran.
Flora dan fauna di suatu wilayah yang biasanya dijelaskan dalam istilah biologi untuk menyertakan genus dan spesies tanaman dan hewan hidup, pilihan mereka tumbuh berkembang biak atau kebiasaan, dan sambungan ke satu sama lain di lingkungan juga. Selain kelompok geografis, lingkungan juga akan membantu lebih lanjut klasifikasi flora dan fauna. Misalnya, air flora dan fauna di kawasan merujuk kepada tanaman dan hewan yang hidup di dalam air atau sekitar satu wilayah geografis.
Biologists and environmentalists memepelajari flora dan fauna untuk sejumlah alasan. Pelestarian dan konservasi serta mendapatkan pemahaman baru biologi hanyalah beberapa alasan mengapa flora dan fauna yang sangat penting bagi peneliti. Beberapa organisasi, termasuk Fauna dan Flora International (FFI), bekerja sama untuk menggunakan mereka untuk penelitian dan temuan lebih lanjut tentang kebijakan konservasi dan pelestarian serta keanekaragaman hayati.

  1 komentar

Ilmuwan

ARWallace.jpgAlfred Russel Wallace
O.M., F.R.S. (lahir 8 Januari 1823 – meninggal 7 November 1913 pada umur 90 tahun) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan ahli biologi dari Britania Raya. Ia terkenal sebagai orang yang mengusulkan sebuah teori tentang seleksi alam, dimana kemudian hari malah membuat Charles Darwin lebih terkenal dari dia dengan teorinya sendiri.
Ia banyak melakukan penelitian lapangan, dimana untuk pertama kalinya dilakukan di sungai Amazon pada tahun 1846 saat ia masih berusia 23 tahun dan kemudian di Kepulauan Nusantara. Dia ketika itu mengoleksi aneka serangga dari ekspedisi Amazon. Kemudian koleksinya dia bawa pulang ke Eropa yang gandrung terhadap temuan baru dari belahan dunia lain. Koleksi serangga itu laku dijual dan modal itu menjadi titik awal penjelajahan Wallace di Nusantara. Pada perjalanan antara tahun 1848 hingga tahun 1854, Ia tiba di Singapura. Selama delapan tahun kemudian (1854 - 1862)ia menjelajah berbagai wilayah di Nusantara. Dari penjelajahan itu, ia membukukannya ke dalam sebuah catatan yang berjudul The Malay Archipelago. Selama ekspedisinya di Nusantara, diperkirakan dia telah menempuh jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70 kali perjalanan terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen fauna meliputi 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerangka dan tulang aneka satwa, 310 spesimen mamalia, serta 100 spesimen reptil.[1] Selebihnya, mencapai 109.700 spesimen serangga, termasuk kupu-kupu yang paling disukainya.
Kebiasaannya mencatat perjalanan dan menyelamatkan catatan-catatan itu dengan cara mengirimkan ke Inggris melalui pos kapal-kapal dagang Eropa, termasuk ketika singgah di Pulau Ternate antara tanggal 8 Januari 1858 dan 25 Maret 1858, ketika ia terserang malaria memaksakan diri menulis surat dan mengirimkan kepada ilmuwan pujaannya, Charles Darwin di Inggris.
Dalam penjelajahannya di bumi Nusantara ia menemukan sebuah garis imajiner yang membagi flora dan fauna di Indonesia menjadi dua bagian besar. Garis ini dikemudian hari dikenal sebagai Garis Wallace, dimana di satu bagiannya, bentuk flora dan faunanya masih mempunya hubungan dengan flora dan fauna dari Australia dan memiliki ciri-ciri yang sangat mirip. Sedangkan di bagian yang lainnya sangat mirip dengan flora dan fauna dari Asia. Ia dianggap sebagai ahli terkemuka di abad ke-19 dalam bidang penyebaran spesied binatang dan kadang-kadang dikenal sebagai Bapak dari Biogeografi Evolusi, sebuah kajian tentang spesies apa, tinggal dimana dan mengapa.[1] Ia adalah salah seorang dari pemikir revolusioner pada abad ke-19 dan memberikan banyak masukan kepada pembangunan "teori evolusi" selain juga salah seorang penemu dari "teori seleksi alam". Termasuk didalamnya adalah konsep keanekaragaman warna dalam dunia fauna, dan juga "Efek Wallace", sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada keanekaragaman fauna.

Flora yang Dilindungi di Indonesia

Demi menjaga kelestarian beberapa jenis flora yang sudah mulai punah, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mengarah pada perlindunagn beberapan jenis tanaman yang sudah mulai terancam kepunahannya. 


Beberapa jenis tanaman yang dimaksud ini memang merupakan tanaman yang langka sehinga sangat penting untuk memberikan tindakan yang bisa menjaga tanaman yang sudah terancam punah ini.

Ada 5 macam flora yang paling dilindungi di Indonesia, yaitu;


  • Anggrek Hitam

anggrek hitam ini merupakan jenis anggrek yang sudah mulai punah. Tanaman yang berhabitat asli di Kalimantan Timur ini memang sudah terancam punah karena telah banyak diburu untuk dijual dengan harga mahal ke para kolektor.
  • Anggrek Larat

satu lagi jenis anggrek yang juga tidak luput menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Bunga anggrek yang memiliki nama lain dendrobium phalaenopsis fitzg ini lebih banyak tumbuh di karang-karang dan juga pohon dengan pencahayaan yang cukup. 
  • Padma Raksasa

flora yang satu ini memiliki tanaman yang unik dan cantik. Putiknya yang banyak dimanfaatkan sebagai obat juga menjadi ancaman tanaman ini terancam punah. Bunga yang juga dikenal sebagai bunga bangkai mengeluarkan bau seperti bangkai pada saat mekar.
  • Bunga Sedap Malam

tanaman yang satu ini merupakan tanaman berumbi yang habitat aslinya berasal dari Meksiko.
  • Balam Suntai

flora yang satu ini memiliki penampilan yang sangat cantik dan unik. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman langka dengan kaulitas kayu terbaik.

Sebenarnya masih banyak tanaman lain yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Mengingat indonesia sebagai negara yang subur dan kaya dengan sumber daya alamnya, Indonesia memang memiliki beragam jenis tanaman yang indah. Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, banyak faktor yang mempengaruhi berbagai jenis tanaman langka menjadi terancam punah.

Sebagai rakyat Indonesia yang baik, tentu ini menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga kelestarian tanaman-tanaman langka tersebut sehingga tetap terjaga kelestariannya. Berbagai jenis tanaman yang ada terutama untuk jenis flora langka tetap merupakan investasi dari alam yang memang pantas untuk dijaga dengan sebaik-baiknya.

Hewan Langka Indonesia

Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), terdapat 73 hewan asli Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus Vulnerable (Rentan).
73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu tidak bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit ditemui.

Badak Jawa
Badak Jawa
  • Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)
  • Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja. Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
Pesut Mahakam
Pesut Mahakam
  • Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.
Macan Tutul Jawa atau Leopard
Macan Tutul Jawa atau Leopard
  • Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008). Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
badak sumatera
Badak sumatera
  • Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal baca: Badak Sumatera.
Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi atau kura-kura paruh betet)
Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi)
  • Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor. Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.

Persebaran Fauna di Indonesia

sebaran-fauna-indonesiaPersebaran fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian barat, bagian peralihan, dan bagian timur. Ketiga daerah ini dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis Webber.
a. Bagian Barat
Bagian barat ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna yang hidup di kawasan ini adalah harimau Sumatra, macan tutul, banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang jawa, dan burung rangkong.
b. Bagian Peralihan
Bagian ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga sebagai Wallace region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah terdapatnya fauna yang mempunyai kemiripan dengan fauna kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga mirip dengan fauna yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang). Fauna di bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung maleo, burung alo, babirusa, musang sulawesi, kuskus, dan burung jalak sulawesi.
c. Bagian Timur
Bagian ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian, yang meliputi Maluku dan Papua. Fauna yang hidup di antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya irian, penyu sisik, dan monyet ekor panjang.
PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
 

Flora di Indonesia sangatlah banyak. Hal ini pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung persebaran tersebut. Diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim, pengaruh manusia, keadaan air dan lain-lain. Berikut ini adalah pembagian wilayah persebaran flora di Indonesia :
Flora daerah Indonesia bagian barat memiliki banyak kesamaan dengan Benua Asia, karena daerah ini pernah bersatu dengan daratan Asia, sehingga disebut sebagai flora asiatis. Flora Indonesia bagian barat terdiri dari :
1.) Hutan hujan tropik yang ditandai oleh rimba belantara dengan tumbuhan yang beraneka ragam. Hutan hujan tropik yang masih lengkap memiliki ciri – ciri berdaun lebar, pohon tinggi besar, belukar – belukar tropik, serta cendawan. Wilayah ini terdapat di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
2.) Hutan musim yang merupakan daerah yang ditumbuhi flora yang menggugurkan daunnya di musim kemarau. Wilayah ini terdapat di wilayah utara Jawa.
3.) Hutan bakau yang merupakan daerah yang terdiri dari flora khas pantai, seperti rumbia, nipah dan bakau.
4.) Sabana tropik yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Sabana tropik ini dapat ditemui di Gayo, wilayah timur Jawa Timur, dan  Bali.

Wilayah ini memiliki berbagai jenis vegetasi, antara lain :
1.) Sabana tropik yang berada di Nusa Tenggara Barat.
2.) Steppa yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Steppa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur.
3.) Hutan bakau yang terdiri dari nipah dan bakau.
4.) Hutan pegunungan yang terdiri dari cemara dan pinus.

Wilayah ini memiliki berbagai flora yang disebut sebagai flora Asustralis, karena kesamaan flora antara wilayah Indonesia bagian timur dengan Australia. Kesamaan tersebut karena daratan ini pernah bersatu dengan daratan Australia. Flora bagian timur ini banyak terdapat di Papua. Jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropik, hutan pegunungan, dll

Definisi

DEFINISI FLORA


Flora, dari bahasa latin, alam tumbuhan atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau nabatah Australia.
Untuk hewan hal ini disebut fauna alam hewan. Alam tumbuhan dan hewan berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.
Flora, fauna dan bentuk-bentuk kehidupan yang lain semisal fungi, semuanya dikelompokkan sebagai biota. Pada sisi yang lain, kelompok-kelompok bakteria, alga, dan beberapa macam jasad renik yang lain, juga acap disebut flora; sehingga dikenal adanya flora bakteria, flora alga, flora pohon dan lain-lain.
Flora berbeda, namun sering dikelirukan, dengan vegetasi di mana flora secara ringkas berisi (daftar) kekayaan jenis tetumbuhan, sedangkan vegetasi berarti kelompok-kelompok tetumbuhan yang berinteraksi membentuk suatu komunitas tertentu (misalnya hutan, sabana, hutan rumput dan lain-lain).

Definisi, flora berasal dari bahasa Latin yaitu Flora, dewi yang bunga. Flora dapat merujuk kepada sekelompok tanaman, sebuah penyelidikan dari kelompok tanaman, serta bakteri. Flora adalah akar kata bunga, yang berarti menyangkut bunga. Fauna dapat merujuk pada kehidupan hewan atau binatang klasifikasi dari daerah tertentu, jangka waktu, atau lingkungan. Fauna juga berasal dari bahasa Latin. Dalam Mitologi Romawi Fauna adalah kakak dari Faunus, roh yang baik dari hutan dan dataran.
Flora dan fauna di suatu wilayah yang biasanya dijelaskan dalam istilah biologi untuk menyertakan genus dan spesies tanaman dan hewan hidup, pilihan mereka tumbuh berkembang biak atau kebiasaan, dan sambungan ke satu sama lain di lingkungan juga. Selain kelompok geografis, lingkungan juga akan membantu lebih lanjut klasifikasi flora dan fauna. Misalnya, air flora dan fauna di kawasan merujuk kepada tanaman dan hewan yang hidup di dalam air atau sekitar satu wilayah geografis.
Biologists and environmentalists memepelajari flora dan fauna untuk sejumlah alasan. Pelestarian dan konservasi serta mendapatkan pemahaman baru biologi hanyalah beberapa alasan mengapa flora dan fauna yang sangat penting bagi peneliti. Beberapa organisasi, termasuk Fauna dan Flora International (FFI), bekerja sama untuk menggunakan mereka untuk penelitian dan temuan lebih lanjut tentang kebijakan konservasi dan pelestarian serta keanekaragaman hayati.